[LBM TECH]Optimalisasi Berkelanjutan LBM S526: Satu Kali Sinter Atasi Dilema Performa dan Biaya, Respons Pasar Positif
Waktu rilis:
2025-07-08

Di tengah lonjakan permintaan global terhadap material berbiaya rendah dan berkapasitas energi tinggi untuk baterai kendaraan listrik dan penyimpanan energi, LBM meluncurkan material katoda lithium iron phosphate generasi terbaru, S526, pada Maret tahun ini. Berkat optimasi berkelanjutan terhadap teknologi dan proses manufaktur serta pengakuan industri yang terus bertambah, S526 menjadi kekuatan kunci dalam mendorong peningkatan industri energi baru. Sejak dirilis, produk ini terus ditingkatkan melalui teknologi "satu kali sinter" yang memimpin industri. Teknologi ini tidak hanya memecahkan masalah biaya tinggi pada teknik produksi tradisional, tetapi juga meningkatkan performa baik di sektor baterai kendaraan listrik maupun penyimpanan energi—menjadikannya motor pendorong bagi arah industri menuju efisiensi biaya tinggi.
Evolusi Material High-Density: Dari Optimasi Proses Menuju Revolusi Paradigma
Material katoda lithium iron phosphate telah mengalami beberapa generasi iterasi teknologi. Produk mainstream saat ini telah berkembang dari kepadatan tekan 2,3 g/cm³ (generasi awal) hingga lebih dari 2,6 g/cm³ (generasi keempat). Pendekatan industri dalam meningkatkan kepadatan tekan umumnya berfokus pada tiga jalur utama: optimalisasi doping elemen, teknik distribusi partikel, dan proses sintering.Saat sebagian besar perusahaan masih melakukan inovasi minor dalam teknologi dua kali sinter, LBM telah berhasil mendorong kepadatan tekan serbuk S526 ke 2,62 g/cm³—mendekati tingkat material dua kali sinter—sekaligus menurunkan konsumsi energi dan biaya. Ini menandai bahwa material generasi keempat telah resmi memasuki era "kepadatan tinggi, harga rendah".
Tantangan Umum Proses Dua Kali Sinter: Belenggu Biaya Perlu Diatasi
Meskipun teknologi sinter dua kali—yaitu pemanasan ulang untuk mengoptimalkan struktur kristal dan bentuk partikel—menjadi solusi mainstream untuk mencapai kepadatan tekan di atas 2,6 g/cm³, metode ini mengandung banyak kelemahan. Proses ini menyebabkan lonjakan konsumsi energi, peningkatan keausan peralatan, dan keterbatasan kapasitas produksi, yang secara langsung meningkatkan biaya produksi per ton material.
Implementasi Produksi Massal: Dari Laboratorium ke Pasokan Komersial
S526 bukan hanya inovasi di atas kertas. Hingga saat ini, produk ini telah lolos berbagai uji validasi produksi massal. Uji coba batch di jalur produksi LBM menunjukkan hasil dengan deviasi kurang dari 1% dari data laboratorium. Saat ini, kapasitas produksi bulanan S526 telah mencapai skala ribuan ton, menjadikannya salah satu material high-density satu kali sinter pertama di dunia yang diproduksi secara komersial—benar-benar memecahkan hambatan teknis untuk menggabungkan kepadatan tinggi dan efisiensi proses dalam satu kali sinter.
Terobosan S526 oleh LBM bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga respons nyata terhadap kebutuhan akan keberlanjutan dalam industri baterai lithium. Inovasi ini mendorong material high-density generasi keempat dari “High-end Optional” menjadi “Main Standard”. Ketika industri terbebas dari belenggu biaya proses dua kali sinter, gelombang baru lithium iron phosphate berkualitas tinggi berbasis inovasi proses akan membentuk ulang peta persaingan global dalam sektor energi baru.
Berita Terbaru

Ada yang bisa kami bantu?
Terhubung dengan kami!
Tautan Terkait: